Selasa, 01 Februari 2011
HOME CARE
PENGERTIAN
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D. & Eric B.L, 1993), Sehingga home care dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien yang telah melalui sejarah yang panjang.
Menurut American of Nurses Association (ANA) tahun 1992
Pelayanan kesehatan di rumah adalah perpaduan perawatan kesehatan masyarakat dan ketrampilan teknis yang terpilih dari perawat spesialis yang terdiri dari perawat komunitas, perawat gerontologi, perawat psikiatri, perawat maternitas dan perawat medikal bedah.
SEJARAH PERKEMBANGAN HOME CARE AMERIKA
Dimulai sejak sekitar tahun 1880- an, dimana saat itu banyak sekali penderita penyakit infeksi dengan angka kematian yang tinggi. Meskipun pada saat itu telah banyak didirikan rumah sakit modern, namun pemanfaatannya masih sangat rendah, hal ini dikarenakan masyarakat lebih menyukai perawatan dirumah.
Kondisi ini berkembang secara professional, sehingga pada tahun 1900 terdapat 12.000 perawat terlatih di seluruh USA (Visiting Nurses / VN ; memberikan asuhan keperawatan dirumah pada keluarga miskin, Public Health Nurses, melakukan upaya promosi dan prevensi untuk melindungi kesehatan masyarakat, serta Perawat Praktik Mandiri yang melakukan asuhan keperawatan pasien dirumah sesuai kebutuhannya). (Lerman D. & Eric B.L, 1993).
Cont
Sejak tahun 1990-an institusi yang memberikan layanan Home Care terus meningkat sekitar 10% perthun dari semula layanan hanya diberikan oleh organisasi perawat pengunjung rumah (VNA = Visiting Nurse Association) dan pemerintah, kemudian berkembang layanan yang berorientasi profit (Proprietary Agencies) dan yang berbasis RS (Hospital Based Agencies) Kondisi ini terjadi seiring dengan perubahan system pembayaran jasa layanan Home Care (dapat dibayar melalui pihak ke tiga / asuransi) dan perkembangan spesialisasi di berbagai layanan kesehatan termasuk berkembangnya Home Health Nursing yang merupakan spesialisasi dari Community Health Nursing (Allender & Spradley, 2001)
INGGRIS
Home Care berkembang secara professional selama pertengahan abad 19, dengan mulai berkembangnya District Nursing, yang pada awalnya dimulai oleh para Biarawati yang merawat orang miskin yang sakit dirumah. Kemudian mereka mulai melatih wanita dari kalangan menengah ke bawah untuk merawat orang miskin yang sakit, dibawah pengawasan Biarawati tersebut (Walliamson, 1996 dalam Lawwton, Cantrell & Harris, 2000). Kondisi ini terus berkembang sehingga pada tahun 1992 ditetapkan peran District Nurse (DN)
PERAN DISTRICT NURSE (DN)
Merawat orang sakit dirumah, sampai klien mampu mandiri
Merawat orang sakaratul maut dirumah agar meninggal dengan nyaman dan damai
Mengajarkan ketrampilan keperawatan dasar kepada klien dan keluarga, agar dapat digunakan pada saat kunjungan perawat telah berlalu.
Melakukan penyuluhan dan konseling pada klien, keluarga maupun masyarakat luas dalam upaya pencegahan penyakit dan promosi kesehatan
Memberikan saran dan pandangan bagaimana mengelola kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi setempat.
TUJUAN
Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidupnya
Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga dengan masalah kesehatan dan kecacatan
Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga
Membantu klien tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan perawatan yang diperlukan, rehabilitasi atau perawatan paliatif
Biaya kesehatan akan lebih terkendali.
LINGKUP PERAWATAN KESEHATAN DI RUMAH
Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik
Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
Pelayanan informasi dan rujukan
Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial Menurut Rice R (2001) jenis kasus yang dapat dilayani pada perawatan kesehatan di rumah meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-kasus khusus yang di jumpai di komunitas.
KASUS UMUM
Klien dengan penyakit gagal jantung,
Klien dengan gangguan oksigenasi,
Klien dengan perlukaan kronis,
Klien dengan diabetes,
Klien dengan gangguan fungsi perkemihan,
Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan atau rehabilitasi,
Klien dengan terapi cairan infus di rumah,
Klien dengan gangguan fungsi persyarafan,
Klien dengan HIV/AIDS.
KASUS DENGAN KONDISI KHUSUS
Klien dengan post partum,
Klien dengan gangguan kesehatan mental
Klien dengan kondisi usia lanjut
Klien dengan kondisi terminal
Klien dengan penyakit obstruktif paru kronis
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PERKEMBANGAN PERAWATAN KESEHATAN DI RUMAH
Kasus-kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak efisien lagi apabila dirawat di institusi pelayanan kesehatan. Misalnya pasien kanker stadium akhir yang secara medis belum ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai kesembuhan,
Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus-kasus penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan yang relatif lama. Dengan demikian berdampak pada makin meningkatnya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut keperawatan di rumah. Misalnya pasien pasca stroke yang mengalami komplikasi kelumpuhan dan memerlukan pelayanan rehabilitasi yang membutuhkan waktu relatif lama,
Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, merasakan bahwa perawatan klien yang sangat lama (lebih 1 minggu) tidak menguntungkan bahkan menjadi beban bagi manajemen,
Cont
Banyak orang merasakan bahwa dirawat inap di institusi pelayanan kesehatan membatasi kehidupan manusia, karena seseorang tidak dapat menikmati kehidupan secara optimal karena terikat dengan aturan-aturan yang ditetapkan,
Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat mempercepat kesembuhan (Depkes, 2002).
PERKEMBANGAN PRAKTIK MANDIRI PERAWAT
KEPMENKES , 647, 2000
KEPMENKES REVISI I,1239, 2001
KEP DIRJENYANMED, 2001
SOSIALISASI NASIONAL I , 2002
SOSIALISASI NASIONAL II , 2003
SIPP PERTAMA DI INDONESIA, 2003
HOME CARE PERTAMA DI INDONESIA, 2006
REVISI KEP DIRJENYANMED I, 2006
KEPMENKES REVISI II, 1239, ……?
UU KEPERAWATAN, ……?
MODEL PRAKTIK
INDIVIDUAL NURSING PRACTICE
GROUP NURSING PRACTICE
HOME NURSING PRACTICE
INDIVIDUAL NURSING PRACTICE
SIPP
RUANG PRAKTEK
PERALATAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN
GROUP NURSING PRACTICE
SIPP
RUANG PRAKTEK
PERALATAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN
BADAN HUKUM GROUP NURSING
HOME NURSING PRACTICE
SIPP
RUANG PRAKTEK
PERALATAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN
BADAN HUKUM HOME CARE
PERSYARATAN IJIN
KTP KETUA PENGELOLA
SIPP KETUA PENANGGUNG JAWAB
SIPP PELAKSANA KEP.
SURAT PERNYATAAN PEN. JAWAB
IJAZAH KETUA PENGELOLA
SURAT IJIN TEMPAT USAHA
IJIN UNDANG- UNDANG GANGGUAN / HO
IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN
REKOMENDASI PPNI
DENAH LOKASI HOME
ANALISA KEBUTUHAN TENAGA
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI PENGELOLA
ANALISA KEBUTUHAN ALAT
STRUKTUR ORGANISASI
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
HOME CARE BY LOW/ STATUTA
STANDAR PRAKTIK HOME HEALTH NURSING (HHN)
STANDAR ASUHAN
Standard – I, Perawat mengumpulkan data kesehatan klien
Standard – II, Dalam menetapkan diagnosa keperawatan, perawat melakukan analisa terhadap data yang telah terkumpul
Standard – III, Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan baik dari klien maupun lingkungannya
Standard – IV, Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan dengan menetapkan intervensi yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan
Standard – V, Perawat melaksanakan rencana intervensi yang telah di tetapkan dalam perencanaan
Standard – VI, Perawat melakukan evaluasi terhadap kemajuan klien yang mengarah ke pencapaian hasil yang diharapkan.
Standard Kinerja Profesional (professional performance)
Standard – I, Kualitas asuhan keperawatan, perawat melakukan evaluasi terhadap kualitas dan efektifitas praktik keperawatan secara sistematis
Standard – II, Performance Appraisal, perawat melakukan evaluasi diri sendiri terhadap praktik keperawatan yang dilakukannya dihubungkan dengan standar praktik professional, hasil penelitian ilmiah dan peraturan yang berlaku
Standard – III, Pendidikan, perawat berupaya untuk selalu meningklatkan pengetahuan dan kemampuan dirinya dalam praktik keperawatan
Standard – IV, Kesejawatan, perawat berinteraksi dan berperan aktif dalam pengembangan professionalism sesama perawat dan praktisi kesehatan lainnya sebagai sejawat
Cont
Standard – V, Etika, putusan dan tindakan perawat terhadap klien berdasarkan pada landasan etika profesi
Standar VI, Kolaborasi, dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat berkolaborasi dengan klien, keluarga dan praktisi kesehatan lain.
Standar VII, Penelitian, dalam praktiknya, perawat menerapkan hasil penelitian
Standard – VIII, Pemanfaatan sumber, perawat membantu klien atau keluarga untuk memahami resiko, keuntungan dan biaya perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan .
RUMAH PRAKTIK
SEKRETARIAT HOME CARE
KETUA PENGELOLA
RUANG TUNGGU
RUANG PENGKAJIAN
RUANG PERIKSA
RUANG SUNTIK
RUANG OBSERVASI
PERALATAN
KIT HOME CARE
CUCI TANGAN, INSTRUMEN
PENCATATAN/ PELAPORAN
STRUKTUR ORGANISASI
KETUA
KA. BIDANG
KOORD. KASUS
PELAKSANA KASUS
TEAM WORK
Dokter
Perawat.
Bidan.
Kes.Lain
Non Kes
Konsultan
REKAM ASUHAN HOME CARE
- RM.A.1 : PERSETUJUAN KONTRAK
RM.A.2 : JADWAL KUNJUNGAN
RM.A.3 : DAFTAR PENGOBATAN
RM.B.1 : PENGKAJIAN AWAL
RM.B.2 : RENPRA.
RM.B.3 : TINDAKAN TIM
RM.B.4 : EVALUASI ASUHAN
RM.C.1 : MONITORING ASUHAN.
RM.C.2 : PENGHENTIAN PEL.
RM.C.3 : RUJUKAN KASUS.
STANDAR ADMINISTRASI
REGISTER
PERSETUJUAN PERAWATAN
FORMAT PENGHENTIAN
RUJUKAN KASUS
KET. KEMATIAN
PENOLAKAN TINDAKAN
BLANKO RESEP PASIEN.
NOTA PEMBAYARAN
PELAPORAN
AGENDA
MUO TERKAIT
SOP/ PROTAP
INVENTARIS ALAT
BLANKO BHP
BUKU TAMU
BUKU KESAN DAN PESAN
LEAFLET
STEMPEL/ CAP
PELAPORAN
HOME CARE ( BLN, TRI, SEMESTER, TH )
DINKES KAB. ( SMT, TAHUNAN )
DINKES PROV ( SEMESTER, TAHUNAN )
DEPKES RI ( SEMESTER, TAHUNAN )
MATERI LAPORAN
JUMLAH PASIEN
JENIS PENYAKIT
FREKUENSI KUNJUNGAN
JUMLAH PASIEN DAPAT OBAT
JUMLAH PASIEN DIRUJUK
JUMLAH PASIEN MENINGGAL
PENYEBAB KEMATIAN
TINGKAT KEMANDIRIAN
JENIS TENAGA MEMBERI PEL.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
DIAGNOSA
RENPRA
IMPLEMENTASI
EVALUASI
DOKUMENTASI
TARIF
1. TRANSPORTASI :DLM KEC. : 25.000/X
:LUAR KEC. : 50.000/X
2. PERAWATAN DASAR :PERAWAT : 25.000/X
3. TINDAKAN :RINGAN : 25.000/X
:SEDANG : 50.000/X
4. KUNJUNGAN :DR UMUM : 50.000/X
:DR SPESIALIS : 75.000/X
5. TELPON :DR UMUM : 25.000/X
:DR SPESIALIS : 30.000/X
JASA TIM HOME CARE
PELAYANAN
PELAKSANA : 75 %
PENGELOLA : 25 %
TRANSPORTASI
PELAKSANA : 100 %
PENGELOLA : 0 %
KONDISI KESEHATAN
STROKE.
CARCINOMA.
DM.
FRACTUR.
COMA.
AMPUTASI.
CRONIK RENAL FAILURE.
HYPERTENSI.
FAKTOR USIA.
POST PARTUM.
PASCA PERAWATAN.
ASTHMA BERAT.
LUKA KRONIS.
KETERGANTUNGAN OBAT
DISFUNGSI KANDUNG KEMIH
REHABILITASI
NUTRISI INFUS
JENIS PELAYANAN
TANDA VITAL ( S,N,T,R ).
SELANG LAMBUNG.
SELANG USUS BESAR.
KATETER.
TUBE PERNAFASAN.
LUKA KRONIS / ULCUS
PENGHISAPAN LENDIR .
PEMASANGAN OKSIGEN.
PENYUNTIKAN I V, I M, I K
PEMASANGAN INFUS .
PENGAMBILAN LAB.
DLL. NON PEMBEDAHAN
PEMANTAUAN DAN PEMBINAAN
ASPEK FISIK
MANAJEMEN
SDM
PELAYANAN
PEMBIAYAAN
PENGHENTIAN KONTRAK 2006
SELAMAT BERJUANG
SEKIAN TERIMA KASIH
SEJARAH PERKEMBANGAN HOME CARE AMERIKA
Dimulai sejak sekitar tahun 1880- an, dimana saat itu banyak sekali penderita penyakit infeksi dengan angka kematian yang tinggi. Meskipun pada saat itu telah banyak didirikan rumah sakit modern, namun pemanfaatannya masih sangat rendah, hal ini dikarenakan masyarakat lebih menyukai perawatan dirumah.
Kondisi ini berkembang secara professional, sehingga pada tahun 1900 terdapat 12.000 perawat terlatih di seluruh USA (Visiting Nurses / VN ; memberikan asuhan keperawatan dirumah pada keluarga miskin, Public Health Nurses, melakukan upaya promosi dan prevensi untuk melindungi kesehatan masyarakat, serta Perawat Praktik Mandiri yang melakukan asuhan keperawatan pasien dirumah sesuai kebutuhannya). (Lerman D. & Eric B.L, 1993).
Cont
Sejak tahun 1990-an institusi yang memberikan layanan Home Care terus meningkat sekitar 10% perthun dari semula layanan hanya diberikan oleh organisasi perawat pengunjung rumah (VNA = Visiting Nurse Association) dan pemerintah, kemudian berkembang layanan yang berorientasi profit (Proprietary Agencies) dan yang berbasis RS (Hospital Based Agencies) Kondisi ini terjadi seiring dengan perubahan system pembayaran jasa layanan Home Care (dapat dibayar melalui pihak ke tiga / asuransi) dan perkembangan spesialisasi di berbagai layanan kesehatan termasuk berkembangnya Home Health Nursing yang merupakan spesialisasi dari Community Health Nursing (Allender & Spradley, 2001)
INGGRIS
Home Care berkembang secara professional selama pertengahan abad 19, dengan mulai berkembangnya District Nursing, yang pada awalnya dimulai oleh para Biarawati yang merawat orang miskin yang sakit dirumah. Kemudian mereka mulai melatih wanita dari kalangan menengah ke bawah untuk merawat orang miskin yang sakit, dibawah pengawasan Biarawati tersebut (Walliamson, 1996 dalam Lawwton, Cantrell & Harris, 2000). Kondisi ini terus berkembang sehingga pada tahun 1992 ditetapkan peran District Nurse (DN)
PERAN DISTRICT NURSE (DN)
Merawat orang sakit dirumah, sampai klien mampu mandiri
Merawat orang sakaratul maut dirumah agar meninggal dengan nyaman dan damai
Mengajarkan ketrampilan keperawatan dasar kepada klien dan keluarga, agar dapat digunakan pada saat kunjungan perawat telah berlalu.
Melakukan penyuluhan dan konseling pada klien, keluarga maupun masyarakat luas dalam upaya pencegahan penyakit dan promosi kesehatan
Memberikan saran dan pandangan bagaimana mengelola kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi setempat.
TUJUAN
Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidupnya
Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga dengan masalah kesehatan dan kecacatan
Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga
Membantu klien tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan perawatan yang diperlukan, rehabilitasi atau perawatan paliatif
Biaya kesehatan akan lebih terkendali.
LINGKUP PERAWATAN KESEHATAN DI RUMAH
Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik
Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
Pelayanan informasi dan rujukan
Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial Menurut Rice R (2001) jenis kasus yang dapat dilayani pada perawatan kesehatan di rumah meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-kasus khusus yang di jumpai di komunitas.
KASUS UMUM
Klien dengan penyakit gagal jantung,
Klien dengan gangguan oksigenasi,
Klien dengan perlukaan kronis,
Klien dengan diabetes,
Klien dengan gangguan fungsi perkemihan,
Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan atau rehabilitasi,
Klien dengan terapi cairan infus di rumah,
Klien dengan gangguan fungsi persyarafan,
Klien dengan HIV/AIDS.
KASUS DENGAN KONDISI KHUSUS
Klien dengan post partum,
Klien dengan gangguan kesehatan mental
Klien dengan kondisi usia lanjut
Klien dengan kondisi terminal
Klien dengan penyakit obstruktif paru kronis
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG PERKEMBANGAN PERAWATAN KESEHATAN DI RUMAH
Kasus-kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak efisien lagi apabila dirawat di institusi pelayanan kesehatan. Misalnya pasien kanker stadium akhir yang secara medis belum ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai kesembuhan,
Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus-kasus penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan yang relatif lama. Dengan demikian berdampak pada makin meningkatnya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut keperawatan di rumah. Misalnya pasien pasca stroke yang mengalami komplikasi kelumpuhan dan memerlukan pelayanan rehabilitasi yang membutuhkan waktu relatif lama,
Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, merasakan bahwa perawatan klien yang sangat lama (lebih 1 minggu) tidak menguntungkan bahkan menjadi beban bagi manajemen,
Cont
Banyak orang merasakan bahwa dirawat inap di institusi pelayanan kesehatan membatasi kehidupan manusia, karena seseorang tidak dapat menikmati kehidupan secara optimal karena terikat dengan aturan-aturan yang ditetapkan,
Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat mempercepat kesembuhan (Depkes, 2002).
PERKEMBANGAN PRAKTIK MANDIRI PERAWAT
KEPMENKES , 647, 2000
KEPMENKES REVISI I,1239, 2001
KEP DIRJENYANMED, 2001
SOSIALISASI NASIONAL I , 2002
SOSIALISASI NASIONAL II , 2003
SIPP PERTAMA DI INDONESIA, 2003
HOME CARE PERTAMA DI INDONESIA, 2006
REVISI KEP DIRJENYANMED I, 2006
KEPMENKES REVISI II, 1239, ……?
UU KEPERAWATAN, ……?
MODEL PRAKTIK
INDIVIDUAL NURSING PRACTICE
GROUP NURSING PRACTICE
HOME NURSING PRACTICE
INDIVIDUAL NURSING PRACTICE
SIPP
RUANG PRAKTEK
PERALATAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN
GROUP NURSING PRACTICE
SIPP
RUANG PRAKTEK
PERALATAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN
BADAN HUKUM GROUP NURSING
HOME NURSING PRACTICE
SIPP
RUANG PRAKTEK
PERALATAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN
BADAN HUKUM HOME CARE
PERSYARATAN IJIN
KTP KETUA PENGELOLA
SIPP KETUA PENANGGUNG JAWAB
SIPP PELAKSANA KEP.
SURAT PERNYATAAN PEN. JAWAB
IJAZAH KETUA PENGELOLA
SURAT IJIN TEMPAT USAHA
IJIN UNDANG- UNDANG GANGGUAN / HO
IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN
REKOMENDASI PPNI
DENAH LOKASI HOME
ANALISA KEBUTUHAN TENAGA
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI PENGELOLA
ANALISA KEBUTUHAN ALAT
STRUKTUR ORGANISASI
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
HOME CARE BY LOW/ STATUTA
STANDAR PRAKTIK HOME HEALTH NURSING (HHN)
STANDAR ASUHAN
Standard – I, Perawat mengumpulkan data kesehatan klien
Standard – II, Dalam menetapkan diagnosa keperawatan, perawat melakukan analisa terhadap data yang telah terkumpul
Standard – III, Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan baik dari klien maupun lingkungannya
Standard – IV, Perawat mengembangkan rencana asuhan keperawatan dengan menetapkan intervensi yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan
Standard – V, Perawat melaksanakan rencana intervensi yang telah di tetapkan dalam perencanaan
Standard – VI, Perawat melakukan evaluasi terhadap kemajuan klien yang mengarah ke pencapaian hasil yang diharapkan.
Standard Kinerja Profesional (professional performance)
Standard – I, Kualitas asuhan keperawatan, perawat melakukan evaluasi terhadap kualitas dan efektifitas praktik keperawatan secara sistematis
Standard – II, Performance Appraisal, perawat melakukan evaluasi diri sendiri terhadap praktik keperawatan yang dilakukannya dihubungkan dengan standar praktik professional, hasil penelitian ilmiah dan peraturan yang berlaku
Standard – III, Pendidikan, perawat berupaya untuk selalu meningklatkan pengetahuan dan kemampuan dirinya dalam praktik keperawatan
Standard – IV, Kesejawatan, perawat berinteraksi dan berperan aktif dalam pengembangan professionalism sesama perawat dan praktisi kesehatan lainnya sebagai sejawat
Cont
Standard – V, Etika, putusan dan tindakan perawat terhadap klien berdasarkan pada landasan etika profesi
Standar VI, Kolaborasi, dalam melaksanakan asuhan keperawatan, perawat berkolaborasi dengan klien, keluarga dan praktisi kesehatan lain.
Standar VII, Penelitian, dalam praktiknya, perawat menerapkan hasil penelitian
Standard – VIII, Pemanfaatan sumber, perawat membantu klien atau keluarga untuk memahami resiko, keuntungan dan biaya perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan .
RUMAH PRAKTIK
SEKRETARIAT HOME CARE
KETUA PENGELOLA
RUANG TUNGGU
RUANG PENGKAJIAN
RUANG PERIKSA
RUANG SUNTIK
RUANG OBSERVASI
PERALATAN
KIT HOME CARE
CUCI TANGAN, INSTRUMEN
PENCATATAN/ PELAPORAN
STRUKTUR ORGANISASI
KETUA
KA. BIDANG
KOORD. KASUS
PELAKSANA KASUS
TEAM WORK
Dokter
Perawat.
Bidan.
Kes.Lain
Non Kes
Konsultan
REKAM ASUHAN HOME CARE
- RM.A.1 : PERSETUJUAN KONTRAK
RM.A.2 : JADWAL KUNJUNGAN
RM.A.3 : DAFTAR PENGOBATAN
RM.B.1 : PENGKAJIAN AWAL
RM.B.2 : RENPRA.
RM.B.3 : TINDAKAN TIM
RM.B.4 : EVALUASI ASUHAN
RM.C.1 : MONITORING ASUHAN.
RM.C.2 : PENGHENTIAN PEL.
RM.C.3 : RUJUKAN KASUS.
STANDAR ADMINISTRASI
REGISTER
PERSETUJUAN PERAWATAN
FORMAT PENGHENTIAN
RUJUKAN KASUS
KET. KEMATIAN
PENOLAKAN TINDAKAN
BLANKO RESEP PASIEN.
NOTA PEMBAYARAN
PELAPORAN
AGENDA
MUO TERKAIT
SOP/ PROTAP
INVENTARIS ALAT
BLANKO BHP
BUKU TAMU
BUKU KESAN DAN PESAN
LEAFLET
STEMPEL/ CAP
PELAPORAN
HOME CARE ( BLN, TRI, SEMESTER, TH )
DINKES KAB. ( SMT, TAHUNAN )
DINKES PROV ( SEMESTER, TAHUNAN )
DEPKES RI ( SEMESTER, TAHUNAN )
MATERI LAPORAN
JUMLAH PASIEN
JENIS PENYAKIT
FREKUENSI KUNJUNGAN
JUMLAH PASIEN DAPAT OBAT
JUMLAH PASIEN DIRUJUK
JUMLAH PASIEN MENINGGAL
PENYEBAB KEMATIAN
TINGKAT KEMANDIRIAN
JENIS TENAGA MEMBERI PEL.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
DIAGNOSA
RENPRA
IMPLEMENTASI
EVALUASI
DOKUMENTASI
TARIF
1. TRANSPORTASI :DLM KEC. : 25.000/X
:LUAR KEC. : 50.000/X
2. PERAWATAN DASAR :PERAWAT : 25.000/X
3. TINDAKAN :RINGAN : 25.000/X
:SEDANG : 50.000/X
4. KUNJUNGAN :DR UMUM : 50.000/X
:DR SPESIALIS : 75.000/X
5. TELPON :DR UMUM : 25.000/X
:DR SPESIALIS : 30.000/X
JASA TIM HOME CARE
PELAYANAN
PELAKSANA : 75 %
PENGELOLA : 25 %
TRANSPORTASI
PELAKSANA : 100 %
PENGELOLA : 0 %
KONDISI KESEHATAN
STROKE.
CARCINOMA.
DM.
FRACTUR.
COMA.
AMPUTASI.
CRONIK RENAL FAILURE.
HYPERTENSI.
FAKTOR USIA.
POST PARTUM.
PASCA PERAWATAN.
ASTHMA BERAT.
LUKA KRONIS.
KETERGANTUNGAN OBAT
DISFUNGSI KANDUNG KEMIH
REHABILITASI
NUTRISI INFUS
JENIS PELAYANAN
TANDA VITAL ( S,N,T,R ).
SELANG LAMBUNG.
SELANG USUS BESAR.
KATETER.
TUBE PERNAFASAN.
LUKA KRONIS / ULCUS
PENGHISAPAN LENDIR .
PEMASANGAN OKSIGEN.
PENYUNTIKAN I V, I M, I K
PEMASANGAN INFUS .
PENGAMBILAN LAB.
DLL. NON PEMBEDAHAN
PEMANTAUAN DAN PEMBINAAN
ASPEK FISIK
MANAJEMEN
SDM
PELAYANAN
PEMBIAYAAN
PENGHENTIAN KONTRAK 2006
SELAMAT BERJUANG
SEKIAN TERIMA KASIH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar